TRUE LOVE
Oleh
: Cahya Nuraini - Kenapa harus kamu yang ada dihadapan aku sekarang ?
kenapa bukan dia yg sudah ada di hati aku sejak dulu ? aku menyesal dulu telah
membencimu, karna mungkin kini ini karma bagiku. Maafkan aku, tinggalkan aku, berikan
aku cintanya yang dulu. Bukan dia tuhan.....
Samar-samar
telah ku buka mataku karna silau oleh pancaran matahari dari jendela. Ternyata
si mbok sosok yang telah merawatku dari kecil.
“selamat
pagi non.”
“pagi
mbokk,,,”
“nyonya
sudah menunggu untuk sarapan non”
“iia
mbok, terima kasih”..
Namaku
cicilia valentina nugraha , aku lahir tepat saat hari kasih sayang karna brhrap
aku selalu mndapatkan kasih sayang dari semua orang. Memang benar, kehidupanku
hampir sempurna. Aku anak yang lumayan pintar yah gak bego-bego amat lah
istilah kasarnya. Mempunyai orang tua yang sayang aku, harta berlimpah, paras
cantik, banyak teman, dan banyak cowok yang suka. Sekarang ini aku sedang
menjalin hubungan dengan seseorang, dia teman sekolahku namanya dani. Sejujurya
aku tak terlalu sayang dia, tapi di anak populer di sekolah karna dia keren
pastinya dan karna desakan dari teman-temanku untuk mau menerima dani menjadi
pacarku, maka akupun menjalin hubungan dengannya, sudah hmpir 4 bulan dan
sekarang aku sudah kelas 1 SMA.
“pagi
sayang,,” sapa mamaku di meja makan.
“pagi
ma, papa mana ?”
“papamu
ada meeting, jadi harus berangkat duluan.”
“ohh..”
berdua kami sarapan namun tak lama kemudian.......... “pagi....!!!” sapa suara
yg tak asing bagiku. Ya, si dani memang bak sopir pribadi bagiku. Kemanapun aku
pergi dia siap sedia untuk mengantar. Bahkan tiap pagi dia rela mengantar
jemput aku.
“pagi
sayang,” sahut mamaku.
Dia
pun mengecup kedua pipiku dan berslaman kepada mamaku. Mereka sudah cukup
akrab, dan sudah tidak ada kata malu. Aku bahkan sampai takut jika harus
melanjutkan hubungan bersama dani ke jenjang pernikahan krna aku tak benar
mencintainya.
“sayang
hari ini ada ulangan, kita berangkat sekarang ya, soalnya aku belum belajar”
sekaku sebelum dani ngobrol lebih banyak dengan mamaku.
“oh,
yaudah ayo. Salim sama mama gih”
kamipun
berangkat sekolah melaju dengan mobil bmw nya, dani memang anak orang berpunya
sehingga dia menjadi anak terkeren dan paling di kagumi di sekolah.
“sayang,
kabarnya hari ini ada murid baru di kelasku.”
“ohhh,,,”
jawabku cuek, karna aku memang sedang malas ngobrol dengannya.
“kamu
kenapa ? sakit ?” tanyanya smbil berusaha membelai rambutku namun aku mengelak.
“aku
enggak apa-apa kok, Cuma sedikit pusing gara-gara begadang semalem”.
“begadang
ngapaen ? belajar ?”
“bukan
kok, orang aku nonton bola”. Jawabku untuk meredam suasana tegang dalam mobil.
Akhirnya
sampailah kami di sekolah.
“sayang
aku duluan ya, aku mau nyamperin anak-anak dulu” pintaku “iya”. Kamipun
berpisah di jalan menuju parkir sekolah dan aku berjalan sendiri menuju kelas,
untunglah aku bertemu teman-temanku. Rani,bella dan lia.
“heyyy,
tunggu” teriakku
“ehhh,
ini dia putri kita telah datang,” ledek si rani yang memang anaknya goookill abizzz.
“ihh,
apaan sihh”
“eh-eh,
tau gak, katanya ada anak baru lohh di kelas gue.katanya sih cowo dari jawa,
moga-moga ajah cakep.”
Sela
si lia yang anaknya memang suka banget ngeliatin alias tukang nyeleksi cwok.
Hampir semua cowok di sekolahan ini dia kenal bukan hanya teman satu angkatan
tapi juga cowok-cowok kelas 2 & 3.
“udah
tau kok dari si dany” jawabku.
“lia
kalau cakep boleh tuh buat gue. Cilla, kita hari ini ulangan fisika kan ? udah
belajar lo ?” tanya bella padaku.
Belum
sempat ku jawab namun sudah bel masuk dan akhirnya kami berlarian masuk ke
kelas.
Saat
istirahat berbunyi tiba-tiba ada salah satu teman yang memberitahuku
“cilla
cilla, si dany berantem di belakang sekolah” fikirku biarkan saja, toh bonyok
pun dia yang ngrasaen, dani memang anak sok jagoan. Gara-gara dia banyak teman
dan seorang kakak kelas sehingga dia sering mencari masalah dengana anak kelas
1. Namun aku sebagai ceweknya, jadi paling tidak aku harus numpang absent dong
! akupun meluncur ke belakang sekolah. Setelah sampai mulanya aku biarkan saja,
ingin melihat siapa yang di hajarnya kali ini dan saat aku tanya pada lia
ternyata yang dihajar adalah anak baru. Ku perhatikan muka anak baru tersebut
karna bagiku wajah itu tak asing dan baru sja ku sadari ternyata itu Ali, cinta
pertamaku saat aku masih SD kelas 5. Meski di bilang masih kecil, tapi tetap
tak ada yang menggantikan dia di hatiku. Tercengang, kaget namun bahagia.
Langsung saja aku berlari dan berusaha memisahkan perkelahian ini. Jujur saja
semua temanku kaget karna tak pernah aku seagresif ini untuk melerai pertikaian
dany.
“sudaaahh
! hentikan “ dengan memalingkan wajahku ke muka dany namun ternyata emosi dany
belum turun sehigga akulah yang terkena tonjok mautnya, segera saja aku
tersugkur jatuh. Dani sangat menyesali namun masih terperangah melihatku jatuh
berbeda dengan ali yang langsung mendekapku untuk berusaha menolongku namun
langsung di dorong dany jatuh dan menjauhkannya dariku. Aku pun pingsan dan tak
ingat apa-apa lagi. Namun aku masih ingat jelas wajah tampan yang setengah
kagetnya melihatku sama seperti aku kaget melihat dirinya.
Setelah
sadar ternyata aku telah di kamar. Dan semua temanku telah berkumpul, akupun
memanggil lia dan meminta untuk menjelaskannya. “lia, sebenarnya tadi ada apa
sih ?”
“tadi
itu si dany jengkel sama si ali anak baru itu, gara-gara menurutnya ali itu sok
cool dan di gandrungi banyak cewek di kelas. Iya, gue rasa sih di dany mulai
merasa kalah saing gitu deh, ali emang gak sekaya dany tapi banyak banget cewek
yang minta nomernya.” “termasuk lo ?” sekaku
“pastinya”
“boleh
gue minta ?”
“buat
apa ?”
“minta
maaf atas perlakuan dany”
“ada
sesuatu yang lo sembunyiin dari gue...”
“belum
saatnya gue cerita li, nanti pasti gue ceritain. Plisss jangan kasih tau ke
dany ya !”
“sip”
Setelah
lia memberikan nomer ali, liapun keluar dan dany masuk. Namun aku pura-pura
lemas. Saat dany sudah mengutarakan penyesalan dan meminta maaf diapun aku
suruh pulang. Saat semuanya sudah pulang akupun tak buang waktu dan langsung
menelfon ali. Ragu-ragu ku pencet satu persatu nomer itu. Tuttttt tuuuttt
tuuuutt bunyi sambungan telfon yang membuatku
“hallo!”
suara yang sedari dulu tetap tak berubah di telingaku. Suara sosok yang penuh
kasih syang di hatiku
“hallo,
ali” jawabku gemetar senang namun air mataku menetes.
“ini
siapa ?”
“kamu
tak mngenalku lagi ? ini aku”
“cilla
“ namun aku terdiam, mulut ini seperti tak bisa berkata-kata. “cilaa, cilla,
jawab aku. Jangan diam cil, aku rindu suara kamu.”
“aku
juga al. Aku ingi bertemu denganmu. Besok di taman sekolah” setelah itu aku
tutup telfon. Aku lega, ku bahagia dan aku menangis. Tuhannn terimakasih, aku
tau kau sayang aku tuhan.
Keesokan
harinya akupun bertemu dengan ali dan di taman sudah ada sosok cowok yang
,menunggu. Bdannya tinggi tegap.
“ali”
panggilku lirih dan langsung duduk di sampingnya. Namun dia hanya menatapku
dengan dalam.
“kenapa
kamu pandang aku seperti itu ?”
“kecantikanmu
tak berubah cilla.”
“kamu
gombal..”
“tidak,”
“kamu
dingin al, “
“kepergianmu
telah mengubah sikapku cil, tak sadarkah kamu. Kepergianmu membuatku hancur,,
tanpa surat dan kabar”
“aku
tak bermaksut al, smpai sekarang pun aku masih sayank kamu, cintaku tak pernah
berubah. Kedaan saat itu sedang sulit. Perusahaan papaku bangkrut. Aku harus
pindah beberapa kali untuk mendukung ekonomi keluargaku. Aku juga sedih tak
bisa lagi berkomunikasi denganmu”. Suasana hening menyelimuti siang itu.
“mana
cintamu al ? hilangkah itu ?”.
“entahlah...
bertahun-tahun kehilangan yang aku cari dan satu-satunya semangat yang aku
miliki. Bagaimana menurutmu. Memang kita masih kecil, tapi persaan itu beda
cil.”
“aku
tau al,tapi haruskah kau limpahkan keslahan itu padaku ? gadis kecil yang tak
tau apa-apa !” tak terasa butiran bening itu tiba-tiba menetes, dan berlinang
deras.
“jangan
menangis cil, aku tak bermaksud untuk membuatmu menangis. Aku selalu kalah dan
luluh jika melihatmu menngis” dan ali langsung memelukku. Dia usapnya kristal
bening di pipiku dengan jari-jarinya yang penuh kasih syang. Namun sepertinya
memang hari sial kami, dany tiba-tiba muncul dan salah sangka. Tanpa panjang
lebar dia menyuruh teman-temannya untuk memegang ali sedangkan dany
memukulinya. Ku coba tahan tangan kekar itu semampuku namun naas tetap saja aku
kalah tenaga. Dan dengan terpaksa ku peluk dany untuk meredam amarahnya. Dia
pun luluh. Ku lihat ali kecewa berat. Dan langsung menundukan kepala.
“dengar
ya lo bangsat, jangan pernah lo deketin cewek gue lagi. Sekali lagi gue liat lo
deketin cewek gue. Mampuss lo !”
“kalau
cewek lo yang deketin gue gimana ?”
tersentak
kaget aku bersma rombongan dany. Akupun kaget karna ali mampu berkata begitu,
seolah dia tak berusaha melindungiku. “ahhhh, tahikk lo..”
di
hajarnya ali untuk yang kedua kalinya.
“sayank,
sudah, jangan di ladeni bocah pengecut ini !”
sindirku
sinis. Alipun seperti mennyesali perkataannya.
Malam
ini aku masih memikirkan ali, perkataan yang menurutku sangat-sangat
menyakitkan. Namun tiba-tiba ada suara mengetuk pintu.
“non
ada tamu”
“cwo
apa cwe ?”
“cowo
non”
Kufikir
si dany tapi betapa terkejutnya aku karna ternyata yang datang ali. Bingung
ingin kutemui apa tidak karna jujur saja aku masih marah dengannya.
“ngobrol
di taman aja al” kataku bete. Ku pimpim jalan duluan untuk menuju taman depan. Kamipun
duduk di bangku panjang di tengah taman. Ku suruh si mbok mengambilkan minum
untuknya. Sesaat terdiam namun ali berusha untuk memancing obrolan di antara
kami. “masih marah ?”
“masih”
“aku
mesti gimana “
“harusnya
kamu gak biacara seperti itu.”
“takut
?”
“maksudnya
?”
“cnta
itu harusnya tak mengenal takut. Tak mengenal rasa sakit.” “aku bukn gadis
tomboy yang masih berusia 9 th al. Aku ini remaja 15 th al. Aku sudah berubah”
“aku
tau, namun cintamu tidak kan ?”
“selamanya
hanya untukmu.”
“masihkah
kau smpan itu untukku ?”
“hanya
untuk kamu, dan selamanya untuk kamu” perlahan kami dekatkan kedua bibir kami,
dan perlahan namun psti bibir kamipun menyentuh. Dengan lembut dia lumat bibir
ini. Dan 1 kecupan di dahi. Sayangnya saat itu aku lupa, bahwa aku sudah punya
janji kepada dany,lia,bella, dan rani. Mereka semua pun melihat kejadian itu.
“bangsat lo !” baru dany ingin memukul ali, aku sudah berada di depanya dan
lagi, aku terkena tonjok di kepalaku. Namun aku berusaha tak pingsan.
“hentikan
dan. Nyadar gak siih lo. Selama ini tuh gue cuek sama lo supaya lo mutusin gue.
Gue gax mau mutusin lo karna gue takut lo sakit. Ali cinta pertama gue dan,
karna itulah gue gak pernah nganggap semua pacar gue serius karna sebenrnya
cinta gue Cuma buat ali dan. Plisss, ngertiin gue, dewasalah sedikit dan. Kalau
lo sayang gue, relain gue”
“ok,
lo menang sob, gue gak bakal ganggu hubungan lo berdua lagi. Kita maen fair
disini” berlalulah dany.
“ciehhhh,
akhirnya sang putri pun menemukan cinta sejatinya the true of love” gombal rani
“ciehhh...ciehhh”
teriak bella dan lia. Besok kenyang nieh....
Meriahlah
suasana malam itu. Canda gelak tawa riang. Hepi kusnendang yah guys. Semoga
saja hubunganku awet sampai kakek-kakek dan nenek-nenek sama si ali ku
cayankk.... hehehee. ..
JJJ
Oleh
: cahya nuraini
cahya
noerainie